9.22.2009

Baksos..

hua... dah lama banget gak nulis.. skrng mau berbagi sedikit cerita nihh.. :)


Sabtu, 12 September 2009 kemaren, ikutan baksos kesehatan

di daerah Papanggo, Tanjung priok, Jakarta Utara


Baksosnya adalah baksos rutin yang dikelola kesusteran di dekat sana..

baksosnya beda dari yang biasa.. disana, dokter dateng door to door mengunjungi pasien-pasien..

Jalanannya sempit, bau, becek dan banyak bnget lalat..

rumah-rumahnya pun banyak yang sangat kecil dan gak layak ditinggalin..

pengalaman yg paling berkesan, waktu ngorbol sama nenek ita..

nenek ita udah berumur 90 tahunan, dypun klo ditanya umur brapa juga udah gak tau, katanya waktu jaman nippon dy udah punya dua anak..

Nenek ita ini sakit katarak awalnya, namun operasi kataraknya gak berhasil, jadi sekarang nenek ita gk bisa melihat lagi..

sejak saat itu, kesehatannya jadi menurun, nenek belum bisa menerima keadaannya, ia jadi putus asa dan timbul keinginan untuk segera berpulang ke pangkuan Bapa. Setiap dikunjungi dokter, ia selalu mengeluh keadaan matanya dan keinginannya untuk cepat berpulang. Nenek pun sering menangis ketika kami kunjungi, rasanya jadi kasian dan ikut berempati dengan keadaan beliau. Selain nenek ita, ada juga kakek Sastro, keadaannyapun lebih memprihatinkan daripada nenek ita..

Kakek sastro tinggal bersama keluarganya, namun ia tak terawat, kamarnya ada di luar rumah, di sebrang kamar mandi, dan hanya terbuat dari papan.. padahal rumah keluarganya terbuat dari bata.. ranjangnya pun hanya papan, ia tiduran bersama ayam-ayam pliharaan kluarganya.. Kamarnya sangatlah tidak layak untuk ditinggali seorang manusia, cahaya dan ventilasi yang kurang, bau pesing dan ayam yang berkeliaran dimana-mana.. anaknya pun tidak peduli, apalagi istrinya yang malah sudah menikah lagi dan tetap tinggal bersama kakek, bayangkan perasaan kakek.. keadaanya begitu memprihatinkan.. matanya pun sudah buta dan pendengarannya sudah mulai berkurang.. Namun ketika kami datang, tampaknya ia senang, ia tersenyum dan semangat untuk menyalami kami. Perhatian kecilpun mungkin begitu berarti untuk dirinya. Setelah dari rumah kakek sastro, kami kemudian mendatangi rumah nenek maria magdalena, tapi ia lebih sering dipanggil nenek noya. Ia tinggal di rumah yang lebih baik daripada kakek sastro, ranjangnya pun dari springbed, namun disiang hari, ia hanya tinggal sendirian, gak ada yang menemani, ketika kami datang, ia senang sekali dan tak henti-hentinya bercerita.. Mungkin nenek akan berpulang ketika tidak ada siapapun disisinya, begitu memprihatinkan keadaanya..


Banyak keadaan yang lebih berat daripada masalah-masalah yang kita miliki..

Disana banyak yg dipelajari, jadi blajar bersyukur dngan khidupan saat ini dibandingkan dngan khidupan-khidupan mereka, senang juga rasanya bisa membuat orang lain merasa senang dan diperhatikan.. :)

see yaaa...

No comments: